Rabu, Desember 31, 2008

Berharap Senyum Bagi Masa Depan Fadli

Berharap Senyum Bagi Masa Depan Fadli

Pada tanggal 15 Desember 2008, ketika kami, para mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bandung Raya dan Posko Kemanusiaan Jenggala mengadakan bakti sosial berupa pengobatan gratis di Citeureup, Kampung Leuwi Bandung, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung secara tidak sengaja bertemu dengan seorang balita penderita penyakit hidrochepalus (pembesaran kepala) berumur 2 tahun dengan latar belakang keluarga miskin.
Fadli Alfatar nama anak yang malang ini. Ayahnya Aang Hidayat tidak memiliki pekerjaan tetap. Begitu juga dengan ibunya, Eneng Nurzannah, perhatiannya terpaku kepada anaknya yang ke-empat ini. Kakak-kakak Fadli semuanya masih anak-anak. Pada saat kami temui, ia praktis terkapar di ruang tidur di rumah neneknya di Dayeuh Kolot. ”Saya masih menumpang di rumah orang tua,” kata Aang, sang Ayah.
Eneng, si Ibu muda bercerita, dua tahun yang lalu Fadli lahir sebagai anak prematur pada usia kehamilan 7 bulan dan tentu saja Fadli terpaksa dilahirkan dengan cara secario. Lahir dengan berat badan 2,3 kg, kehadirannya disertai dengan gangguan pernafasan, sehingga memaksa Fadli dirawat di ICU Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung selama sepuluh hari. Setelah itu balita yang kerap menangis ini dipindahkan ke ruang perawatan anak kelas tiga selama 22 hari.
Saat pulang ke rumah, Fadli mengalami dehidrasi. Kondisi ini tak pelak memaksanya kembali menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin. ”Pihak rumah sakit mengatakan Fadli tidak cocok minum susu yang dikonsumsinya saat itu,” kata Eneng. Tidak lama setelah itu, saat hendak diinfus di bagian tangan dan kaki ternyata tidak bisa. Karena itu pihak rumah sakit menyarankan agar Fadli diimpus di bagian kepala.
”Semula pihak keluarga menolak tindakan itu,” kata Eneng. Namun setelah rembug keluarga, akhirnya tindakan itu diambil. Setelah infuse dicabut, dari kepala Fadli muncul pembengkakan kecil berwarna merah kebiruan dilokasi bekas infuse. Pihak ruangan Rumah Sakit Hasan Sadikin menyatakan bahwa hal tersebut wajar dan akan hilang dengan sendirinya. Tapi malang, bukanya hilang bengkakan tersebut berubah menjadi besar dan semakin besar.
Hingga akhinya Fadli pun didiagnosa terkena hidrochepalus. Kesedihan pun tampak mewarnai keseharian keluarga miskin ini. Rumah Sakit Hasan Sadikin bersedia mengoperasi Fadli, tapi dengan biaya Rp 70 juta. ”Tapi saya tidak sanggup memenuhinya,” ujar Aang. Keluarga Fadli telah menempuh berbagai upaya, seperti melawat Puskesmas setempat, namun sepertinya belum ada asa yang menghampiri.
Karena itu, melalui email ini, kami, BEM se-Bandung Raya mengetuk pintu hati kita semua untuk berbagi rezeki dengan saudara kita yang miskin ini. Bagi saudara yang hendak melihat langsung kondisi Fadli dapat menjenguknya di ; Jl. Babakan RT 04 RW 01, Kampung Leuwi Bandung, Desa Citeureup, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung. Pihak keluarga dan tetangga dekat Fadli bisa dihubungi di 081220683405 dan 08122475763.
Namun bagi Saudara, Bapak, Ibu yang belum berkesempatan hadir, tapi ingin menyalurkan bantuan dapat menghubungi :
Posko Bantuan Sosial
Student Centre - Sekretariat BEM Bandung Raya
Kampus STT Telkom
Jalan Telekomunikasi, Dekolot, Bandung
Ketua Posko Sosial BEM Bandung Raya, Moh. Shobri di 08562000369 / 08888223374
Wakil Ketua Posko Sosial BEM Bandung Raya, Afif di 08882351959
Kepala Bagian Sekretariat BEM, Hanif di 085227177111
Mohon maaf, kami memang belum memiliki nomor rekening untuk menyalurkan bantuan bagi Fadli. Karena itu, kami sangat berharap rekan-rekan media massa / pers dan juga lembaga atau yayasan kemanusiaan berkenan menyambut bola untuk memfasilitasi bagi penyaluran bantuan kemanusiaan bagi Fadli. Semoga usaha kita ini diberkahi oleh Tuhan YME. Amin. Sebelumnya terimakasih atas bantuannya.
Salam,
Moh. Shobri
Ketua Posko Sosial BEM Bandung Raya

2 komentar:

  1. Setelah Melewati Prosedure Yg Cukup Sulit Di RSHS akhirnya Bocah malang itu Kini dapat sepenuhnya di tangani Oleh Pihak RSHS dengan layanan ASKESKIN.
    Pihak RSHS juga akhirnya Menjamin Semua keperluan medis untuk si bocah tidak akan dikenakan biaya apapun bahkan akan di dahulukan,,, katanya..... (Mungkin karna Rekomendasi dari Mahasiswa),
    Bocah itu kini tinggal Menunggu Jadwal Operasi di Ruangan C.3- Bedah Syaraf RSHS..
    Operasi Baru bisa dilaksanakan setelah Libur panjang Natal dan Tahun Baru..
    Special thank you buat Perhimpunan Mahasiswa Bandung, Posko Jenggala dan Bank Saudara atas bantuannya sehingga keluarga Fadli dapat menanggung cobaan ini dengan ringan dan sabar.

    BalasHapus
  2. wah...semoga Rumah sakit bisa memntingkan keselamatn daripada biaya.

    diblogku juga lagi membahas anak berumur dua bulan, dari keluarga kurang mampu mengalami Penyakit Hidrochepalus.

    BalasHapus